Makanan fermentasi terus mengalami perkembangan hingga menjadikannya sebagai trend gaya hidup sehat masa kini. Tak heran jika makanan ini digemari oleh masyarakat diberbagai belahan dunia. Setiap negara tentunya memiliki jenis makanan fermentasi dengai ciri khasnya tersendiri. Perbedaan tersebut biasanya bergantung pada bahan pangan yang ada di masing-masing negara. Berikut ini merupakan beberapa makanan fermentasai di berbagai belahan dunia :
- Kimchi
Kimchi merupakan makanan tradisional khas Korea yang mengalami fermentasi asam laktat. Biasanya makanan ini dibuat dari sawi putih, lobak dan mentimun yang diberi bumbu seperti cabai merah bubuk, daun bawang, jahe dan bawang putih. Baru kemudian disimpan dalam wadah tertutup. Pada tahap penyimpanan akan terjadi proses fermentasi yang menyebabkan kimci tahan lama hingga 2-3 hari. Rasa yang dhasilkan pada kimchi yaitu asam pedas. Kimchi merupakan salah satu makanan antioksidant yang baik bagi pencernaan, menurunkan kadar kolesterol jahat dan menjaga berat badan tubuh.
Kombucha merupakan teh prebiotik yang terbuat dari proses fermentasi. Minuman yang berasa dari China ini, dibuat dalam dalam botol kaca berpenutup kain yang telah ditambahkan kultur berupa bakteri dan ragi, sehingga dipermukaan teh akan timbul lapisan berwarna putih. Kultur tersebut nantinya akan memfermentasi teh hitam sehingga akan menghasilkan gelembung-gelembung seperti soda pada teh. Kombucha memiliki rasa yang khas yaitu seperti per paduan antara champagne dan cuka apel berkarbonasi. Meski begitu, kombucha memiliki berbagai manfaat kesehatan seperti membuang racun dari tubuh, menguatkan sistem kekebalan, baik bagi pencernaan dan fungsi hati.
- Sauerkraut
Salah satu makanan favorit di Jerman adalah sauerkraut. Makanan ini terbuat dari potongan kubis yang diawetkan dengan bakteri asam laktat seperti Lactobacillus. Selain kaya probiotik, sauerkraut juga kaya dengan vitamin C, vitamin K, zat besi dan serat. makanan ini pun meiliki umur simpan yang lama sehingga sering dihidangkan sebagai pengganti bahan pangan segar yang menurun pasokannya saat musim dingin tiba.
- Natto
Natto merupakan makanan tradisiona paling banyak dikonsumsi masyarakat Jepang namun jarang disuukai masyrakat luar ngeri karena baunya yang kurang sedap. Makanan ini dibuat dari biji kedelai yang difermentasi dengan ragi natto yaitu bacillus subilis menghasilkan tekstur yang lengket, licin serta aroma yang kuat . Natto biasanya dimakan dengan nasi hangat dan dicampur dengan kecap asin. Makanan ini baik bagi sistem pencernaan serta mampu meningkatkan asupan vitaman K2 yang baik bagi pembentukkan tulang.
- Pickle
Pickle pada awalnya dibuat sebagai makanan ringan untuk para tentara Amerika, namun seiring berjalannya waktu pickle telah menjadi makanan ringan yang disukai semua kalangan, dari orang tua sampai anak-anak. Makanan ini pada umumnya dibuat dari timun Dill yang difermentasi dengan menggunakan cuka dan garam untuk mempertahankan keawetan bahan makanan tersebut. Namun tak jarang dilakukan penambhan sayuran lain seperti mangga, pear, lemon, timun, wortel, tomat, dan paprika sehingga lebih variatif.
Oleh: Hanik Rahmatin